Keliling Dunia, Jangan Hanya
Mimpi
Judul: The Naked
Traveler 1 Year Round The World Part 1
Penulis: Trinity
Penerbit: B
First (Bentang Pustaka)
Tahun terbit: September
2014
Tebal: xiv + 246 halaman
ISBN: 978-602-1246-14-6
Traveling ke satu-dua tempat tentu sudah biasa. Namun
bagaimana jika traveling keliling dunia dalam satu tahun ? Apakah mungkin
dilakukan ? Trinity lewat buku ini berhasil membuktikan bahwa traveling
mengelilingi dunia bukan hal yang mustahil dilakukan. Ia memang sudah
merencanakannya sebagai langkah terobosan dalam membuat karya terbarunya ini.
Maka, buku ini memberikan suguhan yang berbeda dibanding buku traveling
lainnya. Pembaca akan mengetahui bagaimana tips dan suka-duka yang dialami sang
penulis selama menjalankan aksi mengelilingi dunia. Lewat buku ini Trinity juga
mengajak pembaca untuk tidak hanya bermimpi travelling keliling dunia, tapi
juga merealisasikannya seperti yang telah ia lakukan.
Pengalamannya keliling dunia ini terlalu tebal jika
ditulis dalam satu buku. Maka Trinity membuatnya menjadi dua buku, yakni part 1 dan part 2. Pada buku part 1 ini Trinity menceritakan pengalamannya
traveling ke Eropa dan Amerika. Namun Amerika mendapat porsi lebih banyak pada
buku ini. Eropa hanya diceritakan secara khusus pada satu bab saja.
Melalui buku yang bersampul warna pink ini, pembaca akan mendapat informasi dan pengetahuan baru dan
unik seputar dunia traveling. Dengan demikian pembaca bisa mendapat referensi destinasi-destinasi
wisata menarik bahkan yang jarang terdengar di dunia,.................
Sebagai contoh, pernahkah mendengar negara Republik
Uzupis ? Negara ini berbatasan dengan ibukota Lithuania. Tapi apakah negara
tersebut benar-benar sebuah negara resmi yang diakui dunia internasional ?
Tentu saja tidak. Republik Uzupis hanyalah negara khayalan dengan luas wilayah
600 m2 yang dibuat oleh seorang seniman. Namun, Republik Uzupis
memiliki Undang-Undang Dasar seperti selayaknya negara merdeka. Namun UUD
sejumlah 41 butir tersebut berisi atruan yang sedikit nyeleneh seperti “everyone
has the right to understand nothing”.
Dengan perjalanan keliling dunia ini, Trinity juga
mewujudkan mimpinya ke Machu Picchu, Peru. Di lokasi yang berada diketinggian
ribuan meter tersebut terdapat reruntuhan bangunan kota kuno dengan permukaan
tanah yang menurun dan diselimuti awan. Keindahan pemandangan disana membuat
pengunjung seperti berada di negeri dongeng.
Selain pengalaman menyenangkan, buku ini juga
menceritakan pengalaman kurang mengenakan selama mengurus visa. Bahkan Trinity
sampai batal ke Bolivia karena syarat mengurus visa kesana terlalu rumit bahkan
sampai tidak masuk akal. Dari kisah tersebut, Trinity cukup menyentil pemerintah Indonesia agar mau peduli untuk memperbanyak
perjanjian bebas visa dengan berbagai negara di dunia.
Menjelang akhir buku ini terdapat bab yang membahas
tips memilih hostel ideal, memilih travel guide book, dan kiat hemat travelling
keliling dunia.
Buku ini semakin nikmat dibaca karena didukung
foto-foto dokumentasi berwarna sehingga pembaca semakin mudah membayangkan destinasi
wisata yang dikunjungi Trinity dan hal-hal yang ditemukan disana. Kisah
traveling keliling dunia ini masih berlanjut di buku part 2.
Secara keseluruhan perjalanan Trinity ini belum
mewakili traveling ke negara di setiap benua karena tidak terdapat perjalanan
ke negara di asia dan afrika. Hanya terdapat Benua Eropa dan Amerika. Mungkin
perjalanan ke Asia dan Afrika sudah dibahas di buku Naked Traveler seri
lainnya.
Tulisan ini juga dimuat di http://www.wisata-buku.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2591&Itemid=2737
0 komentar:
Post a Comment