22 November 2014


Judul: Daya (Kisah Inspiratif untuk Dayakan Indonesia)
Penulis: Her Suganda & Dedy Pristiwanto
Penerbit: Kompas
Tahun: 2014
Tebal: 210 halaman
ISBN: 978-979-709-797-4

Jika kita memperhatikan orang lain, maka Tuhan akan memperhatikan kita. Hal itulah yang menjadi keyakinan bagi Dr. Hana Amalia Vandayani Ananda ketika memutuskan untuk menampung pengemis, penyandang cacat, hingga perempuan yang hamil diluar nikah.Pada awalnya sosok yang bisa dipanggil Mama Hana ini, menampung mereka dirumahnya tapi hal itu membuat ketidaknyamanan bagi rumah tangganya. Maka pada akhirnya suaminya tidak menginginkan mereka dirumahnya. Namun Tuhan benar memperhatikan Mama Hana. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya ia mampu membangun sebuah panti. Suaminya pun akhirnya turut mendukung dengan memberikan bangunan kantor untuk dijadikan panti asuhan.


Hal yang sama juga diyakni oleh Kusmayadi. Pria asal Cirebon ini merintis menjadi penjahit bersama


istrinya pada 1991. Namun rintangan kerap menjatuhkan usahanya ini. Mesin jahit yang ia sewa, dijual oleh pemiliknya. Ia sempat 7 tahun hidup dalam kemiskinan. Singkong dan daun-daunan menjadi makanan sehari-hari bagi ia dan istrinya. Namun ia pantang menyerah, ia tetap bertekad untuk menjadi penjahit. Ia mencari mesin jahit yang mau disewakan dari rumah ke rumah. Akhirnya ia menemukan mesin jahit walaupun dalam kondisi rusak. Ia belajar bagaimana memperbaiki mesin jahit tersebut hingga bisa dipakai. Sejak saat itu usahanya mulai meraih untung hingga ia sekarang memiliki rumah yang cukup besar dan bagian belakang rumahnya menjadi tempat usaha konveksi dengan 25 mesin jahit dan 3 mesin bros. Ia juga memiliki mobil. Kesuksesannya tersebut tidak membuatnya jumawa. Ia peduli terhadap warga disekitar sehingga ia mendirikan lembaga kursus menjahit “Cipta Pelita”.

Kisah lain datang dari Haris Purnawan. Ia menunjukkan bahwa untuk meraih sukses tidak harus merantau ke kota. Jika jeli melihat peluang dari potensi yang ada di daerah sendiri maka itu akan membawa kesuksesan. Haris tinggal di Desa Bejiharjo, Gunung Kidul. Bejiharjo sebuah desa dengan pegunungan tandus dan gersang. Namun kondisi tersebut tidak membuat Haris hilang akal. Ia bersama pemuda karang taruna di desanya mendirikan objek wisata Goa Pindul. Objek wisata itu menawarkan wisatawan untuk menelusuri ke dalam goa yang berisi aliran sungai dengan menggunakan ban pelampung. Seiring semakin ramainya pengunjung objek wisata tersebut, semakin banyak pemuda pengangguran yang terlibat menjalankan usaha objek wisata ini. Berkat usaha yang dirintis Haris ini, perekonomian desa Bejiharjo menjadi terangkat. Penduduk setempat dapat membuka warung makan hingga menyewakan kamar yang ada dirumahnya.


Buku ini mengkisahkan 20 cerita inspiratif para tokoh yang beregerak dibidang sosial dan wirausaha. Secara garis besar, buku ini tidak hanya mengajak pembaca untuk mencontoh perjuangan para tokoh tersebut dalam meraih kesuksesan. Namun, pembaca juga ditunjukkan bahwa, saat merintis atau saat telah mencapai kesuksesan, jangan melupakan orang lain. Sesama disekitar patut dilibatkan dan diberdayakan sehingga mereka turut mendapat manfaat dan dapat memajukan kehidupan di daerah tersebut. Dengan demikian, masyarakat di daerah mampu mandiri dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan kesehariannya. Hingga pada akhirnya mampu mengangkat perekonomian warga atau juga mengurangi pemrasalahan masyarakat di bidang-bidang lainnya.


resensi ini juga dimuat di http://www.wisata-buku.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2430&Itemid=2577

1 komentar:

Warung Blogger