Judul: Kiat
Kuliah di Amerika Serikat
Penulis: Yosep
Bambang Margono
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Tahun terbit: 2015
Tebal: 227 halaman
ISBN: 978-602-03-1415-0
Sinopsis:
Mungkin Anda memiliki bayangan bahwa kuliah dan hidup di Amerika Serikat itu menyenangkan. Anda memang betul. Bahkan banyak orang beranggapan kalau kita tinggal di Amerika Serikat, kita selalu mempunyai banyak uang. Ini pun tidak salah, kalau uang itu kita kurskan ke mata uang kita. Tetapi, hidup di mana pun ada enak dan tidak enaknya.
Yang jelas, sebelum memutuskan untuk kuliah dan hidup di Amerika Serikat, Anda perlu mempertimbangkan dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Buku ini akan membantu Anda melakukan persiapan-persiapan tersebut.
Dalam buku ini penulis berbagi informasi dan tip, pertama, tentang persiapan Anda di Indonesia; kedua, bagaimana Anda menjalani dan menyiasati dunia kampus dan akademik Amerika Serikat, dan ketiga, bagaimana Anda hidup sehari-hari di Amerika Serikat. Buku ini tidak hanya berisi tentang masalah akademik, tetapi juga berbagai persoalan lain yang berkaitan dengan studi dan hidup di Amerika Serikat.
Review:
Kuliah di luar negeri saat ini sudah tidak menjadi hal
yang asing lagi. Kuliah di luar negeri juga tidak saja dapat dinikmati oleh
orang-orang kaya yang mampu membayar biaya selama hidup di luar negeri. Dengan
semakin banyaknya program beasiswa yang disediakan berbagai pihak, biaya tidak
lagi menjadi penghalang bagi siapa saja yang berniat kuliah di luar negeri.
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan kuliah warga
Indonesia. Untuk persoalan akademis, mungkin sudah banyak informasi atau
panduan untuk kuliah disana. Namun bagaimana untuk informasi non-akademis,
seperti tips menjalani kehidupan sehari-hari disana. Perlu penyesuaian cara
hidup disana karena kita akan hidup di lingkungan yang baru. Tentu hal semacam
itu perlu diketahui dari orang yang pernah menjalani kuliah disana.
Yosep Bambang Margono, melalui buku ini ingin berbagi
tips dan pengalamannya selama kuliah program master dan doktor di Amerika
Serikat. Sebagai mahasiswa yang sudah berkeluarga, ia juga membawa istri dan
anaknya kesana. Tentu tidak mudah menjalani kuliah di luar negeri dengan
membawa keluarga. Maka ia juga berbagi pengalaman bagaimana mengatur antara
kuliah dan hidup berkeluarga di Amerika Serikat.
Buku setebal 227 halaman ini terdiri dari tiga bagian.
Bagian pertama membahas persiapan sebelum berangkat kuliah ke Amerika Serikat. Pemilihan
program studi, universitas, sumber beasiswa, pengurusan visa, hingga pencarian
apartemen dibahas di bagian ini.
Sebelum kuliah ke Amerika Serikat, perlu diketahui sistem
penjurusan kuliah disana berbeda dengan di Indonesia. Di Amerika Serikat, bagi
calon mahasiswa undergraduate (S1) tidak langsung memilih jurusan kuliah,
tetapi akan kuliah secara umum terlebih dahulu. Pemilihan jurusan baru bisa
dilakukan setelah mahasiswa menjalani kuliah dan mengambil 27 kredit, ada pula
yang setelah mengambil 54 kredit baru bisa memilih jurusan. Namun kalau akan
kuliah program master atau doktor, calon mahasiswa harus langsung menentukan
jurusan (halaman 6-7).
Dari berbagai persiapan kuliah ke luar negeri,
mungkin pencarian apartemen yang
terkadang luput dari perhatian. Hal itu terbukti dengan adanya kasus yang
diceritakan penulis bahwa pernah ada mahasiswa Indonesia yang kesulitan mencari
tempat tinggal ketika tiba di Amerika Serikat. Di era teknologi internet
seperti sekarang, pencarian apartemen dapat dilakukan dengan browsing. Kita
tidak perlu menunggu hingga tiba di Amerika Serikat untuk menyiapkan tempat
tinggal. Selain dengan browsing, mencari apartment juga bisa dengan menghubungi
pihak universitas atau mengontak PERMIAS (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di
Amerika Serikat). (halaman 57-59).
Kemudian bagian kedua buku ini membahas kehidupan
kampus dan akademik. Di bagian ini dibahas mengenai pengenalan lingkungan
kampus, sistem perkuliahan, penulisan paper dan disertasi.
Perkuliahan di Amerika Serikat juga sama dengan di
Indonesia yaitu menggunakan sistem semester. Namun ada pula universitas disana
yang menggunakan sistem quarter atau
kuliah tiga bulanan. Perkuliahan sistem quarter
hanya berlangsung sepuluh minggu plus final
exam (halaman 92).
Selanjutnya, bagian terakhir membahas mengenai
kehidupan sehari-hari di Amerika Serikat. Pembahasan di bagian ini terdiri dari
proses adaptasi, kehidupan sosial budaya, pengelolaan keuangan, dan antisipasi
kemungkinan terburuk.
Di Indonesia, banyak diantara kita yang memiliki
gambaran yang salah tentang masyarakat Amerika Serikat. Padahal masyarakat
Amerika sehari-hari tidak jauh berbeda dengan masyarakat kita yang ingin hidup
rukun, damai, dan tidak menyukai kekerasan (halaman 152). Penulis menceritakan
bahwa ia memiliki banyak teman keluarga Amerika dan ada kalanya mereka saling
mengundang ke rumah satu sama lain.
Di akhir bagian ini dibahas kemungkinan buruk yang
perlu diantisipasi. Pernah ada seorang mahasiswa Indonesia yang memperoleh
beasiswa program doktoral selama tiga tahun. Padahal sesungguhnya, sistem
kuliah doktor di Amerika Serikat tidak memungkinkan kita lulus dalam tiga
tahun. Diperkirakan perlu lima tahun untuk lulus (halaman 184-185) . Maka ada
selisih dua tahun dan dalam masa dua tahun tersebut, mahasiswa harus memiliki
sumber dana lain karena dana dari beasiswa akan berhenti di awal tahun keempat.
Hal semacam itu tentu perlu diketahui dan diantisipasi.
maaf gan untuk mencari beasiswa di mana yah ketika harus kuliah di luar negeri atau dalam negeri..
ReplyDeletejilbab syar'i murah